Help!

Thursday, 13 October 2011

Tempat Wisata yang belum terjamah... Danau Sipinggan dan Lobutala

Sudut lain dari Tao Silaban

Tao Silaban dengan latar belakang perbukitan


Menurut turi-turian, atau legenda, pada jaman dahulu ada dua orang sakti yang berseteru. Karena kesaktiannya, mereka adu tanding tidak secara langsung, melainkan bertarung menggunakan senjata masing-masing. Orang sakti pertama melemparkan losung (lumpang) ke arah kampung orang sakti kedua, lalu orang sakti kedua melemparkan pinggan (piring) untuk membalas. Losung dan pinggan “dipahabang”, diterbangkan, beradu di udara dan jatuh ketanah. Losung jatuh di daerah Silaban dan kemudian terbentuk lubang besar yang menjadi danau. Danau itu kemudian disebut Tao (danau) Lobutala. Ada juga yang menyebutnya Tao Silosung. Pinggan yang jatuh di daerah Lintong ni Huta juga membentuk lubang besar di tanah dan juga menjadi danau, dan disebutlah danau (tao) Sipinggan.


Peseteruan kedua orang sakti itu sedemikian hebat, konon bila air dari Tao Lobutala digabung dengan air dari Tao Sipinggan ke dalam gelas atau botol, maka botol atau gelas akan pecah. Konon air dari kedua tao itu tidak mau bertemu. (saya belum pernah lihat faktanya). Begitulah legendanya turi-turian.

Sejak lama, warna air Tao Lobutala bisa berubah. Soal warna air, memang saya pernah lihat ada perubahan. Tapi ada penjelasan yang logis untuk perubahan warna itu. Perubahan warna terjadi, karena di dasar tao terdapat ganggang dan lumut, yang pada suatu saat dapat berubah warnanya dari biru menjadi merah. Sehingga memantulkan warna yang berubah ke permukaan air.

Satu sudut lain dari Tao Silaban


Foto lainnya

Sudut lain Tao Lobutala


Luas tao ini hanya sekitar 10-12 hektar, (mungkin belum pernah dihitung). Fakta lainnya adalah (sepanjang pengetahuan saya), Tao Lobutala belum pernah kering, meski tidak ada sungai yang mengalir kesana. Jadi airnya murni berasal dari mata air ditambah dengan air hujan. Walau begitu, beberapa tahun terakhir, permukaan air agak menyusut dibanding belasan tahun lalu. Ini mungkin disebabkan perubahan vegetasi penutup daerah tangkapan air (catchment area) dari Tao Silaban. Tadinya banyak pohon yang menangkap air, sekarang pohonnya sudah berkurang.

Penasaran??????

No comments:

Post a Comment